ANALISIS
STRATEGI PR BASKIN ROBBINS UNTUK MENINGKATKAN LOYALITAS PARA PELANGGAN DI
JAKARTA DARI PARA PESAING
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Nama : Syarifadiya Rifky
NIM : 15110190731
Konsentrasi : Public Relations
JAKARTA
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan HidayahNya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
Shalawat dan salam kepada Rosullulah SAW, yang telah menerangi dunia dengan
ilmu pengetahuan dan dakwah beliau yang tiada tandingannya.Sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan proposal penelitian yang berjudul “Analisis
Strategi PR Baskin Robbins untuk Meningkatkan Loyalitas Para Pelanggan di
Jakarta Dari Para Pesaing” merupakan penelitian yang ditujukan untuk melengkapi
persyaratan Ujian Akhir Semester Lima mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif.
Dalam penyelesaian penulisan proposal penilitian ini saya
banyak menemukan kesulitan – kesulitan karena keterbatasan kemampuan saya baik
pengalaman maupun pengetahuan.Pada akhirnya saya dapat mengatasi kesulitan yang
ditemukan selama penulisan proposal penelitian ini.
Kami sangat menyadari bahwa proposal penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan.Untuk itu kami mohon maaf jika ada kekurangan.Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya.Semoga
proposal penelitian ini bermanfaat untuk pembaca pada umumnya.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah Penelitian 7
1.3 Tujuan Penelitian 7
1.4 Manfaat Penelitian 8
1.4.1 Manfaat Akademis 8
1.4.2 Manfaat Praktis 8
BAB II 9
KERANGKA TEORETIS 9
2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya 11
2.2 Teori Utama 12
2.2.1 Strategi Public Relations 12
2.3 Teori Pendukung 13
2.3.1 Loyalitas 13
2.4 Konsep 14
BAB III 15
METODE PENELITIAN 15
3.1 Metodologi Penelitian 15
3.2 Tahap Pengumpulan Data 16
3.2.1 Pengamatan Observasi 16
3.2.2 Wawancara 16
3.2.3 Narasumber 18
3.2.4 Unit Analisis 18
3.3 Tahap Pengambilan Sampel 18
3.4 Fokus Penelitian 19
3.5 Tahap Analisis Data dan Reseprentasi Data 20
3.6 Tehnik Keabsahan Data 21
3.7 Waktu dan Lokasi Penelitian 22
Daftar Pustaka 23
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Baskin-Robbins Inc.adalah waralaba makanan internasional yang
mengkhususkan dalam es krim. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1945 di Glendale, California. Baskin-Robbins
merupakan waralaba es krim terbesar di dunia. Saat ini Baskin-Robbins memiliki
lebih dari 3.000 gerai dari lebih dari 30 negara di dunia.Perusahaan ini
dikenal dengan slogan 31 rasa dengan gagasan bahwa pelanggan bisa memiliki rasa
yang berbeda setiap hari setiap bulan. Slogan ini berasal dari perusahaan iklan
Carson-Roberts in 1953. Baskin-Robbins percaya bahwa orang harus mencicipi rasa
sampai mereka dapat menentukan rasa apa yang ingin mereka beli, dengan sendok
merah muda kecil yang terkenal. Perusahaan ini telah memperkenalkan lebih dari
1,000 rasa sejak 1945.
PT Trans Ice Baskin
Robbins bergerak dibidang food and beverage.Sebelum menjadi PT Trans Ice Baskin
Robbins dahulunya bernama PT Narya Delta Prarthana karena saham dibeli oleh
Para Group milik Bapak Chairul Tanjung, maka berubah menjadi PT Trans Ice
Baskin Robbins.PT Trans Ice Baskin Robbins berpusat di Jakarta.PT Trans Ice
Baskin Robbins memiliki cabang-cabang di beberapa daerah di Indonesia antara
lain Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Sumatera, dan Pulau
Bali.Dalam aktivitas penjualannya Baskin Robbins menggunakan POS (Point of
Sales).POS adalah sebuah sistem informasi yang khusus untuk mencatat
transaksi-transaksi penjualan.Selain sudah menggunakan POS, Baskin Robbins juga
mempunyai website sendiri untuk memberikan informasi kepada para pelanggannya
mengenai promo-promo dari ice cream, ice cake, dan beverage.
Kepuasan pelanggan
sendiri adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang disebabkan oleh
kinerja atau hasil suatu produk yang dirasakan, dibandingkan dengan harapannya
(Kotler, 2009). Apabila apa yang didapat pelanggan lebih kecil dari apa yang
diharapkan pelanggan maka pelanggan akan menjadi tidak puas, tidak tertarik dan
kecewa kepada penyedia yang bersangkutan. Sedangkan apabila hasil yang dirasa
oleh pelanggan melebihi apa yang diharapkan maka pelanggan akan merasa puas.
Tingkat kepuasan pelanggan dapat diperoleh setelah terjadinya tahap pembelian
dan pemakaian. Dalam manajemen sendiri dikenal dengan adanya bauran pemasaran
atau yang biasanya dikenal dengan marketing mix, yaitu produk (product), tempat
(place), promosi(promotion), dan harga (price).
Dalam peranannya, ke
empat elemen tersebut merupakan inti dari suatu pemasaran. Dikarenakan keempat
elemen ini bersifat saling berhubungan dan berorientasi pada satu tujuan yaitu
target pasar. Jika mengetahui komposisi yang tepat untuk empat elemen tersebut
maka dapat dipastikan bisnis yang akan dijalankan dapat berhasil. Keempat
elemen tersebut dapat mengantarkan suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
konsumen sehingga konsumen dapat merasa puas dan bahkan dapat memberikan suatu
sikap loyal terhadap perusahaan. Karena saat ini semakin disadari bahwa
kepuasan pelanggan merupakan aspek yang sangat vital dalam rangka bertahan
dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono,2014). Apabila suatu kepuasan
sudah dapat di berikan perusahaan kepada konsumen, maka akan timbul suatu
timbal balik atau feed back yang pada akhirnya akan berimbas terhadap
perusahaan itu sendiri, yang dinamakan loyalitas. Loyalitas sendiri merupakan
suatu tindakan konsumen yang melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk
dikarenakan rasa puas yang telah diperoleh pada pembelian pertama kali atau
sebelumnya.
Dalam menjalankan
usahanya sebagai ritel es krim premium, Baskin Robbins memiliki visi menjadi
market leader super premium es krim pertama di Indonesia. Sedangkan misi dari
Baskin Robbins adalah meningkatkan sales, perbaikan gross profit, meningkatkan
produktivitas, meningkatkan efisiensi, menjadi tempat terbaik untuk pembeli,
memberikan servis yang terbaik kepada konsumen, memberikan pelayanan yang baik,
menyediakan produk yang terbaik dan lengkap, menciptakan lingkungan yang bersih
dan nyaman.
Dengan semakin
berkembangnya bisnis ritel es krim di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan
di dunia bisnis terutama ritel es krim Baskin Robbins terus berjuang keras
dalam mempertahankan konsumen yang sudah ada dan berusaha memperluas pangsa
pasarnya dengan beberapa strategi pasar yang telah diterapkan dalam
operasinya.Hal itu dikarenakan adanya persaingan yang sangat ketat dari para
pelaku usaha ritel es krim dan masing-masing pelaku bisnis berusaha untuk
menampilkan ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda.Baskin Robbins harus
berjuang keras dalam mempertahankan konsumen yang sudah ada. Baskin Robbins
sendiri memiliki target 1000 outlet di Indonesia, dengan harapan dapat dibangun
pabrik produksi di Indonesia, sehingga akan berdampak pada harga yang akan
lebih murah untuk diterapkan di pasar di Indonesia, karena selama ini biaya
yang paling besar dalam operasional adalah biaya pengiriman, import dan pajak.
Jika dapat dibangun tempat produksi atau pabrik di Indonesia, maka biaya yang
akan dikeluarkan akan lebih minimal, sehingga dapat berdampak juga pada harga
jual. Kenaikan harga es krim, tempat berdirinya outlet atau mall, kelengkapan
produk, standard operasional yang diterapkan karyawan sampai tingkat loyalitas
konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
Pada dasarnya semua
pelaku bisnis akan mengalami kendala untuk menjaga loyalitas para pelanggan.
Untuk itu perusahaan mencari cara bagaimana untuk menyelesaikan permasalahan
yang di hadapi. Begitu juga dengan perusahaan ritel es krim Baskin Robbins
khususnya di Jakarta.
Dari uraian latar
belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat di ajukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah kepuasan berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen pada Baskin Robbins?
2. Apakah produk berpengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap loyalitas konsumen Baskin Robbins?
3. Apakah promosi berpengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap loyalitas konsumen Baskin Robbins dengan kepuasan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian
latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui pengaruh
kepuasan terhadap loyalitas konsumen Baskin Robbins.
2.
Untuk mengetahui pengaruh
langsung dan tidak langsung produk terhadap loyalitas konsumen Baskin Robbins.
3.
Untuk mengetahui pengaruh
langsung dan tidak langsung promosi terhadap loyalitas konsumen Baskin Robbins.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Akademis
Menambah wawasan bagi mahasiswa,
memberikan sumbangan terhadap perkembangan dan pendalaman studi ilmu komunikasi
yaitu tentang public relations.
1.4.2 Manfaat Praktis
Diharapkan hasil dari
penelitian ini dapat digunakan atau dimanfaatkan sebagai pertimbangan dalam
kelangsungan kepuasan dan loyalitas konsumen Baskin Robbins.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1 Hasil Penelitian
Sebelumnya
Penelitian mengenai
manajemen krisis perusahaan sudah banyak dilakukan sebelumnya, hal itu dapat
digunakan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dengan penelitian
selanjutnya.Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang sejenis dengan
penelitian ini.
Rujukan penelitian
pertama merupakan penelitian yang disusun oleh Agung Rezkina Pramesti Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
yang berjudul “StrategiPublic Relations Telkomsel Surakarta Dalam Menjaga Loyalitas
Pelanggan” Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Langkah
- langkah analisis data yaitu pengumpulan data,wawancara, reduksi data,penyajian
data dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian
menemukan bahwa:
1) Strategi Public Relations Telkomsel
untuk menjaga loyalitas pelangganya yaitu menggunakan strategi Pull, Push,
Pass.
2) Bentuk dan alat kegiatan marketing
public relations Grapari Telkomsel:
a) Iklan: Above the
line dan Below the line
b) Events, yaitu
melalui on air special events dan off air special events
c) Community network.Loyalitas
pelanggan Telkomsel
3) Melakukan bentuk dan kegiatan
pemasaran yang berbeda dari competitor, seperti strategi pemasaran berbasis
komunitas. Menempatkan pertumbuhan pelanggan berbasis youth, woman, netizen.
4) Terus berinovasi sesuai dengan jaman
untuk menarik hati pelanggan, Telkomsel memberikan fitur layanan internetan
yang cepat di banding kompetitornya.
5) Sekarang masyarakat membutuhkan
layanan operator yang ekonomis dan nyaman dalam berkomunikasi, Telkomsel
memberikan jaringan terluas dan sinyal yang kuat hingga ke pelosok daerah
meskipun dalam kondisi cuaca yang buruk
4) Mengeluarkan layanan program yang
sesuai dengan waktunya. Adanya program-program MPR Telkomsel yang berbeda
dengan kompetitornya membuat banyak orang yang menggunakan Telkomsel dan
menjadi pelanggan yang loyal.
Rujukan penelitian
yang kedua merupakan penelitian yang disusun oleh Zubaidiyah Irani Yuliana yang
berjudul “Strategi Public Relations PT. CIPTA MORTAR UTAMA Dalam Membentuk Loyalitas
Pelanggan” Metode penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan
kualitatif, dan tipe penelitian deskriptif.Peneliti mengumpulkan data
menggunakan wawancara mendalam kepada Tim Marketing Communication PT Cipta
Mortar Utama.
Fokus penelitian ini
adalah strategi Public Relations PT Cipta Mortar Utama.dalam membentuk
loyalitas peanggan. Penelitian signfikan karena PT. Cipta Mortar Utama sebagai
perusahaan yang masih berkembang di Indonesia timur sehingga terdapat strategi
baru untuk mengkomunikasikan produknya di masyarakat.Rumusan masalah penelitian
ini adalah Bagaimana strategi marketing public relations PT Cipta Mortar Utama
dalam membentuk loyalitas pelanggan.Tinjuan pustaka pada penelitian ini adalah
Komunikasi Pemasaran, Public Relations, Strategi Marketing Public Relations, dan
Loyalitas pelanggan.Hasil penelitian adalah Bagian Marketing Communication
memiliki tujuan mengkomunikasikan kepada masyarakat khususnya wilayah Indonesia
timur tentang produk mortar yang baru dikenal masyarakat sehingga konsumen
menjadi loyal pada perusahaan.Marketing Communication PT. Cipta Mortar Utama
menjalankan strategi seperti publikasi, identity media, event, Public- Service
Activities, dan sponsorship.
Tabel 1
Penelitian Sebelumnya
No
|
Peneliti
|
Judul
|
Teori
|
Metodologi
|
Hasil
|
1
|
Agung Rezkina Pramesti
|
Analisis Public Relations
Telkomsel Surakarta Dalam Menjaga Loyalitas Pelanggan
|
Strategi Public Relations
|
Deskriptif kualitatif,
Analisis data,pengumpulan data, wawancara ,reduksi data, penyajian data dan
penarikan simpulan
|
1) Strategi Marketing Public Relations Telkomsel untuk
menjaga loyalitas pelangganya yaitu menggunakan strategi Pull, Push, Pass.
2) Bentuk dan alat
kegiatan marketing public relations Grapari Telkomsel : Iklan. Events,
Community Network.
|
2
|
Zubaidiyah Irani Yuliana
|
Strategi Public Relations
PT. CIPTA MORTAR UTAMA Dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan
|
Strategi Public Relations
|
Pendekatan kualitatif, dan
tipe penelitian deskriptif.
Wawancara
|
Bagian Marketing
Communication memiliki tujuan mengkomunikasikan kepada masyarakat khususnya
wilayah Indonesia timur tentang produk mortar yang baru dikenal masyarakat
sehingga konsumen menjadi loyal pada perusahaan.
|
2.2 Teori Utama
2.2.1 Strategi Public Relations
Pengertian
strategi public relations mennurut Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut
Bisnis dan Manajemen Jayakarta adalah “ Alternatif optional yang dipilih untuk
ditempuh guna menapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana
public relations (public relations plan) (Ruslan, 2014:134)
Intisari
definisi kerja public relations atau humas
oleh Dr. Rex Harlow, dari San Francisco Amerika menjadi acuan para
anggota IPRA (International Public Relations Association) (1978) yang berbunyi
: “Hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dan
publiknya secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan kepentingan
bersama” (Ruslan, 2014:130)
Ahmad
S. Adnanputra, M.A., M.S., pakar humas dalam naskah workshop berjudul PR
Strategy (1990), mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadudari suatu
rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan
(planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari
proses manajemen. (Ruslan, 2014:133)
Strategi Public
Relations atau yang juga dikenal sebagai bauran adalah sebagai berikut (Nova,
2011, p.54) :
1. Publikasi
Publikasi merupakan
cara PR dalam menyebarkan gagasan, informasi, atau ide kepada publiknya.
2. Acara atau event
Acara adalah setiap
bentuk kegiatan yang dilakukan PR dalam proses penyebaran informasi kepada
public. Contohnya: pameran, launching, seminar, kampanye, dan lain – lain. Hal
ini berhubungan dengan penyusunan program acara yang dapat dibedakan menjadi:
a) Calendar
Event: sebuah kegiatan yang bersifat rutin atau
regular.
b) Special
Event: sebuah kegiatan acara yang dilakukan pada
waktu – waktu tertentu. Contohnya launching, ulang tahun perusahaan.
c) Moment
event: kegiatan yang momentum. Contohnya perayaan
ulang tahun ke 50 sebuah perusahaan.
3. Pesan atau berita
Berita adalah
informasi yang disampaikan secara langsung tidak langsung kepada
publiknya.Informasi disampaikan agar public dapat menerima informasi tersebut
dan mendapat tanggapan yang positif.
4. Citra perusahaan
Corporate identity
adalah bagaimana pandangan public kepada suatu perusahaan terhadap segala
aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut.
5. Community involvement
(hubungan dengan khalayak)
Community involvement
adalah sebuah relasi atau hubungan yang dibangun perusahaan dengan khalayak
(stakeholder, media, dan lain – lain)
6. Teknik lobi dan
negosiasi
Ini adalah sebuah
rencana baik yang dibuat oleh PR lalu memiliki jangka panjang maupun jangka
pendek dengan tujuan menyusun budget yang dibutuhkan.Dengan perencanaan yang
matang, sebuah program yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan
dapat meminimalisir kegagalan.
7. Social
Responsibility
Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu wacana yang digunakan oleh sebuah perusahaan
yang bertujuan untuk mengambil peran dalam melaksanakan aktivitasnya dengan
mensejahterahkan masyarakat disekitarnya.
2.3 Teori Pendukung
2.3.1 Loyalitas
Sebelum
kita berbicara lebih jauh mengenai loyalitas, terlebih dahulu kita harus tahu
apa pengertian loyalitas. Loyalitas memiliki kata dasar loyal yang berasal dari
bahasa Prancis kuno loial. Menurut Oxford Dictionary, pengertian loyalitas
adalah the quality of being loyal dimana loyal didefinisikan sebagai giving or
showing firm and constant support or allegiance to a person or institution.
Jika diartikan secara bebas, pengertian loyalitas menurut Oxford Dictionary
adalah mutu dari sikap setia (loyal), sedangkan loyal didefinisikan sebagai
tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan
kepada seseorang atau institusi. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia
menerangkan pengertian loyalitas sebagai kepatuhan atau kesetiaan.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi Loyalitas Pelanggan adalah perhatian (caring),
kepercayaan (trust), perlindungan (length of patronage), dan kepuasan
akumulatif (overall satisfaction).
2.4 Konsep
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Tujuan
metode penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk menggambarkan atau
menerangkan suatu hal sebagaimana adanya.
Metodologi kualitatif menurut Bodgan
dan Taylor seperti yang dikutip Moleong (2004:2) adalah suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau
lisan dengan orang – orang atau perilaku yang dapat diamati.
Metode penelitian deskriptif yaitu
suatu metode penelitian yang tidak menggunakan perhitungan, datanya tidak
berbentuk bilangan dan diperoleh dari nara sumber yang terkait langsung dengan
objek penelitian, dengan melalui proses wawancara. Penelitian kualitatif ini
merupakan jenis penelitian yang memberikan atau menguraikan data yang diperoleh
secara langsung oleh peneliti dilapangan.
Proses penelitian kualitatif supaya dapat menghasilkan
temuan yang benar – benar bermanfaat memerlukan perhatian yang serius terhadap
berbagai hal yang dipandang perlu. Dalam memperbincangkan proses penelitian
kualitatif paling tidak tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu kedudukan
teori, penelitian dan desain penelitian kualitatif.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Fenomenologi yang di kutip dari buku One Stop Qualitative Research Methodology
in Communication yang di karang oleh Ellys Lestari Pembayun. Fenomenologi
sendiri artinya adalah pengalaman atau peristiwa yang masuk ke dalem kesadaran
subjek. Fenomenologi memiliki peran dan posisi dalam banyak konteks,
diantaranya sebagai sebuah studi filsafat, sebagai sikap hidup dan sebagai
sebuah “metode penelitian.”
3.2
Tahap Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (1998:144), sumber data adalah subjek
dari mana suatu data dapat diperoleh. Menurut Sutopo (2006:56-57), Sumber data
adalah tempat data diperoleh dengan menggunakan metode tertentu baik berupa
manusia, artefak, ataupun dokumen-dokumen. Menurut Moleong (2001:112),
pencatatan sumber data melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil
gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya. Pada penelitian
kualitatif, kegiatan- kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah dan
senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan. Berbagai
sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini sebagai berikut.
3.2.1
Pengamatan Observasi
Menurut Nawawi dan Martini (1992:74), “Observsi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak
dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada obyek penelitian”.Berdasarkan
pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa observasi merupakan kegiatan
pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh peneliti guna menyempurnakan
penelitian agar mencapai hasil yang maksimal.
3.2.2
Wawancara
Menurut
Sugiyono (2010:194), Pengertian wawan- cara sebagai berikut:
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal
dari res- ponden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dengan
mengajukan pertanyaan- pertanyaan terstruktur karena peneliti menggunakan
pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan
data yang dicari.
Data
primer:
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Siapa nama Anda?
2. Apa jabatan Anda?
3. Sudah berapa lama kerja di Baskin Robbins?
4. Bagaimana reputasi perusahaan?
5. Bagaimana cara Anda untuk menjaga reputasi perusahaan?
6. Bagaimana pendapat anda tentang meningkatkan loyalitas
para pelanggan Baskin Robbins?
7. Berapa banyak peningkatan loyalitas para pelanggan
Baskin Robbins?
8. Apa yang anda harus lakukan untuk meningkatkan
loyalitas para pelanggan Baskin Robbins dari para pesaing?
9. Bagaimana anda menyampaikan pesan ke para pelanggan
Baskin Robbins?
10. Bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap
loyalitas para pelanggan Baskin Robbins?
Data
Sekunder
Data sekunder tidak dikumpulkan sendiri oleh peneliti.
Data itu sudah dikumpulkan oleh orang lain, atau sudah didokumentasikan dan
atau dipublikasikan oleh orang lain.Data sekunder itu dapat dibedakan menjadi
dua macam. Pertama data hasil penelitian (orang lain), dan kedua, data
administratif kelembagaan. Data penelitian merupakan data yang dihasilkan oleh
sesuatu penelitian, bisa penelitian orang lain, bisa penelitian sendiri.
3.2.3
Narasumber
Peneliti akan melakukan penelitian ini dengan melibatkan
dua narasumber, diantaranya : PR Baskin Robbins dan customer.
3.2.4
Unit Analisis
Program PR Baskin Robbins meningkatkan loyalitas para
pelanggan di Jakarta dari para pesaing.
3.3 Tahap Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan tahap analisis data dengan menggunakan purposive sampling. Dimana
purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana
peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus
yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian. Menurut Sugiyono (2010) bahwa pusposive sampling
adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan
tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif.Alasan menggunakan purposive sampling yaitu mengurangi batasan
yang mneghalangi peneliti mengambil sampel secara random (acak). Sehingga saat
menggunakan purposive sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh
benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukakan.
3.4
Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam penelitian
ini adalah ingin mengetahui penerapan peran Public Relations Baskin Robbins
untuk meningkatkan loyalitas para pelanggan di Jakarta dari para pesaing.
Objek Penelitian
|
Elemen
|
Evidensi
|
Teknik Penelitian
|
StrategiPR Baskin Robbins untuk
Meningkatkan Loyalitas Para Pelanggan di Jakarta dari Para Pesaing.
|
Strategi Public Relations
1. Publikasi
2. Event
3.Pesan
4. Citra perusahaan
5. Community involvement
6. Teknik lobi dan negosiasi
7. Social Responsibility
Loyalitas
|
1. Cara PR dalam menyebarkan gagasan, informasi, atau
ide kepada publiknya.
2. Setiap bentuk kegiatan yang dilakukan PR dalam
proses penyebaran informasi kepada public.
3. Informasi yang disampaikan secara langsung tidak
langsung kepada publiknya.
4. Bagaimana pandangan public kepada suatu perusahaan
terhadap segala aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut.
5. Sebuah relasi atau hubungan yang dibangun perusahaan
dengan khalayak
6. Rencana yang dibuat oleh PR lalu memiliki jangka
panjang maupun jangka pendek dengan tujuan menyusun budget yang dibutuhkan.
7.Suatu wacana yang digunakan oleh sebuah perusahaan
yang bertujuan untuk mengambil peran dalam melaksanakan aktivitasnya dengan
mensejahterahkan masyarakat disekitarnya.
Perhatian (caring), kepercayaan (trust), perlindungan
(length of patronage), dan kepuasan akumulatif (overall satisfaction).
|
Wawancara dan observasi
PR Baskin Robbins di Jakarta.
Wawancara dan observasi PR Baskin Robbins di Jakarta.
|
3.5 Tahap Analisis Data dan Reseprentasi Data
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan tahap analisis data online. Berikut beberapa tahap analisis data :
• Tahap mengumpulkan data, dilakukan
melalui instrumen pengumpulan data
• Tahap editing, yaitu memeriksa
kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data
• Tahap koding, yaitu proses
identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam
instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti
• Tahap tabulasi data, yaitu mencatat
atau entri data ke dalam tabelinduk penelitian
• Tahap pengujian kualitas data, yaitu
menguji validitas dan realiabilitas instrumen pengumpulan data
• Tahap mendeskripsikan data, yaitu
tabel frekuensi dan/atau diagram, serta berbagai ukuran tendensi sentral,
maupun ukuran dispersi. tujuannya memahamikarakteristik data sampel penelitian
• Tahap pengujian hipotesis, yaitu
tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat apakah proposisi
tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar Pengujian
hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat
3.6 Teknik Keabsahan Data
Peneliti menggunakan triangulasi
sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil
wawancara terhadap objek penelitian”(Moleong, 2004)
Terdapat empat jenis teknik
triangulasi data menurut Patton dalam Pawito (2008) yaitu, triangulasi data
(sering juga disebut juga dengan triangulasi sumber), triangulasi metode,
triangulasi teori dan triangulasi peneliti.
1. Triangulasi data, menunjuk pada upaya
peneliti untuk mengakses sumber-sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh
data berkenaan dengan persoalan yang sama.
2. Triangulasi metode, merujuk pada upaya
peneliti membandingkan temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu
metode tertentu, (misalnya catatan lapangan yang dibuat selama melakukan
observasi) dengan data yang diperoleh menggunakan metode lain (misalnya
transkrip dari in-depth interview)mengenai suatu persoalan dari sumber yang
sama. Dalam hal ini, peneliti sebenarnya berusaha menguji seberapa tingkat
validitas dan reliabilitas data dengan menggunakan metode yang berbeda.
3. Triangulasi teori, merujuk pada
penggunaan perspektif teori yang bervariasi dalam menginterpretasikan data yang
sama.
4. Triangulasi peneliti dapat dilakukan
ketika dua atau lebih peneliti bekerja dalam satu tim yang meneliti persoalan
yang sama. Dalam hubungan ini, temuan data dari peneliti yang satu dapat
dibandingkan dengan temuan peneliti yang lain. Jika hanya satu peneliti seperti
pada penelitian ini, triangulasi peneliti dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik kejujuran peneliti yang diungkapkan oleh Moleong (2004) dengan cara
meminta bantuan peneliti lain melakukan pengecekan langsung, wawancara ulang,
serta merekam data yang sama di lapangan. Hal ini sama dengan proses verifikasi
terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seorang peneliti.
Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini akan
menggunakan triangulasi sumber untuk melakukan cek keabsahan data.
3.7 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama (4) bulan, di mulai
dari peneliti menentukan topic yang akan diteliti yaitu pada bulan Oktober2017.
Lokasi penelitian ini berlangsung di Gedung Graha Trans Coffee 3rd Floor. Jl. Duren Tiga
Raya Kav. 53-55. Jakarta Selatan 12760.
Daftar Pustaka
Kutip dari buku One Stop Qualitative Research Methodology
in Communication yang di karang oleh Ellys Lestari Pembayun.
Kutip
dari buku Proposal Skripsi yang berjudul Strategi PR Kementrian Pariwisata
Indonesia Dalam Meningkatkan Citra Wisata Halal Di DKI Jakarta yang disusun
oleh Nurul Ramadani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar